Pasaman, - Kabupaten Pasaman merupakan daerah produksi perikanan budidaya ikan terbesar di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), tapi sejauh ini sub-sektor itu belum memberikan kehidupan yang layak bagi para pelakunya.
Hengky S.Pi., ahli perikanan yang sekaligus menggeluti bisnis perikanan, mendeteksi dua penyebab mendasar, yang membuat kondisi perekonomian para pelaku usaha perikanan di Pasaman tidak kunjung membaik.
Baca juga:
Kebaya Bali, Bagaimanakah Ceritanya?
|
Khusus perikanan budidaya, menurut Hengky, dua persoalan mendasar yang sudah sejak lama dihadapi oleh para petani di daerah itu adalah harga pakan yang tinggi, berbanding terbalik dengan harga ikan yang relatif rendah.
"Harga ikan relatif rendah, karena pemasaran yang terbatas, " ujar Hengky melalui sambungan telepon, Rabu (20/09/2023).
Sementara, menurut Hengky, luas lahan dan teknologi budidaya sudah dikuasai dengan baik oleh para pelaku perikanan budidaya di daerah tersebut.
Pengelolaan perikanan tangkap di laut, menurut Hengky, lebih rumit dan kompleks lagi dibandingkan dengan budidaya ikan.
"Persoalan terbesarnya adalah besar biaya operasional, diperparah oleh sarana penangkapan yang masih terbatas dan ketidakpastian hasil tangkapan (hunting), " terangnya.
Tidak ada jalan lain, menurut Hengky, Pemkab Pasaman dengan segala kewenangannya, dan disupport oleh pemerintah pusat, harus fokus membuat kebijakan yang revolusioner terkait pembenahan pakan dan pemasaran/pasca panen.
"Pemkab juga harus mendorong pengembangan hilirisasi/industri pengolahan ikan oleh swasta untuk komoditas ikan tertentu, pasarnya untuk lokal dan ekspor, " saran Hengky.
Hengky juga mengemukakan fakta lain, yaitu untuk periode 2019-2024 tidak ada anggota DPR-RI dari daerah pemilihan (Dapil) Sumbar II yang duduk di Komisi IV DPR-RI.
Untuk diketahui, salah satu mitra kerja Komisi IV DPR-RI adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Akibatnya, menurut Hengky, pengawasan kebijakan dan fungsi penganggaran untuk ke Pasaman akan terbatas. "Bahkan tidak menjadi prioritas di Parlemen, " tandasnya.
Untuk Pemilu 2024 ini, Hengky, putra Rao Pasaman, maju dengan niat baik tanpa batas menjadi caleg untuk DPR-RI dari Dapil Sumbar II di bawah panji-panji Partai Demokrat.